Jakarta Peringkat 4 Kota Paling Tidak Aman di Dunia

Jakarta Peringkat 4 Kota Paling Tidak Aman di Dunia

Ekonomi
RAB.com (JAKARTA): Jakarta ada di peringkat empat kota paling tidak aman di dunia menurut Indeks Kota Aman yang dibuat dan diterbitkan The Economist Intelligence Unit. Jakarta hanya unggul di atas Dhaka, Yangon, dan Karachi. Skor dua kota di Asia Tenggara yang lebih baik dari Jakarta adalah Ho Chi Minh dan Manila.Jakarta, seperti diberitakan laman economist.com, masuk dalam 10 kota peringkat terbawah keamanannya berdasarkan jumlah total skor pada 49 indikator yang terbagi dalam empat kategori yaitu: keamanan digital, keamanan kesehatan, keamanan infrastruktur, dan keamanan personal. Studi dilakukan di 60 kota dunia yang sebagian besar termasuk megacity.Indeks Kota Aman tahun 2017 menempatkan Jakarta di posisi 57 dari 60 kota yang dinilai. Berturut-turut dari peringkat 51 adalah kota Kairo, Teheran, Quito, dan Caracas. Pada 2016, ada 31 megacity yaitu kota dengan penduduk di atas 10 juta. Jumlah…
Read More
Jangan Harap Dapat Pemimpin Cerdas Kalau Yang Memilih Bodoh

Jangan Harap Dapat Pemimpin Cerdas Kalau Yang Memilih Bodoh

Uncategorized
  [caption id="attachment_2204" align="aligncenter" width="699"] Menyarankan pemilihan umum dikembalikan ke sistem tidak langsung.[/caption] RAB.com (JAKARTA): Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Ryaas Rasyid mengatakan, sejak dulu dirinya pesimistis sistem pemilihan umum secara langsung dapat menghasilkan sosok pemimpin ideal. Pasalnya, kata Ryaas, rakyat tidak memiliki kapasitas untuk menilai sebuah program yang disuguhkan juga integritas kandidat pemimpin yang maju. "Maka kalau rakyatnya masih bodoh, ya enggak apa-apa mendapat pemimpin bodoh. Jangan harap mendapat pemimpin yang cerdas, kalau yang memilih saja bodoh. Jadi, terima saja nasib," kata Ryaas dalam diskusi bertema Partisipasi Perempuan dalam Mendukung Agenda Demokrasi Pemilu Serentak Tahun 2019, di Jakarta, Senin (16/10). Menurut Ryaas, dengan kondisi rakyat Indonesia yang seperti saat ini, lebih baik pemilihan umum dikembalikan ke sistem tidak langsung, yaitu dipilih oleh Majels Permusyawaratan Rakyat (MPR). "Saya sudah hopeless dengan sistem…
Read More
Ditanya Soal Alexis dan Reklamasi, Jawab Anies: Nanti …

Ditanya Soal Alexis dan Reklamasi, Jawab Anies: Nanti …

Uncategorized
[caption id="attachment_2201" align="aligncenter" width="739"] Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan tiba di Balai Kota DKI Jakarta untuk melakukan serah terima jabatan (sertijab), Senin (16/10). Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menjabat Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2017-2022. (kompas.com / Andreas L Atobeli)[/caption] RAB.com (JAKARTA): Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum bisa berkomentar banyak mengenai janjinya semasa kampanye, yakni menutup Hotel Alexis dan perihal projek reklamasi. Usai dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, Senin (16/10), wartawan bertanya kepada Anies soal kapan penutupan Hotel Alexis dilakukan. Anies pun menjawab, "Nanti kalau sudah diumuminlah". Dia menambahkan akan menimbulkan kegaduhan jika penutupan hotel itu digembar-gemborkan di media massa. "Ramai nanti," ujar dia. Sementara, saat ditanya soal kelanjutan proyek reklamasi di Pantai Utara Jakarta, Anies lebih irit bicara. "Nantilah. Pokoknya lihat janji saja,"…
Read More
Isu SARA Diperkirakan Tak Efektif Hantam Jokowi di Pilpres 2019

Isu SARA Diperkirakan Tak Efektif Hantam Jokowi di Pilpres 2019

Uncategorized
[caption id="attachment_2197" align="aligncenter" width="654"] Isu SARA tak efektif lagi untuk hantam Jokowi di Pilpres 2019 karena efek pembangunan infrastuktur yang sudah nyata dirasakan masyarakat.[/caption] RAB.com (JAKARTA): Presiden The Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia Azyumardi Azra memperkirakan isu SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan) masih akan ramai beredar di media sosial (medsos) menjelang Pilpres 2019. Hal ini terindikasi dari masih banyaknya berita bohong atau hoaks saat ini, terutama yang menyerang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Dalam Pilpres (pemilihan presiden) 2019, isu-isu seperti itu akan tetap digunakan. Sama seperti pada Pilpres 2014 di mana Jokowi dijadikan sasaran dari sentimen. Meski begitu isu SARA tidak akan mampu menjegal langkah Jokowi pada Pilpres 2019," ujar Azyumardi di sela acara The 6th Action Asia Peacebuilders' Forum, di Jakarta, Senin (16/10). Hal itu bisa terjadi, menurut…
Read More
Kapolri: Densus Antikorupsi Tidak untuk Membubarkan KPK

Kapolri: Densus Antikorupsi Tidak untuk Membubarkan KPK

Uncategorized
[caption id="attachment_2192" align="aligncenter" width="685"] Menkumham Yasonna Laoly, Jaksa Agung HM Prasetyo, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Ketua KPK Agus Rahardjo beserta sejumlah pejabat terkait mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 16 Oktober 2017. Rapat itu membahas evaluasi 15 tahun pelaksanaan tugas dan fungsi dalam pemberantasan tindak pidana korupsi serta kendala dan hambatan yang masih ditemui para penegak hukum. (Antara)[/caption] RAB.com (JAKARTA): Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian mengatakan pembentukan Detasemen Khusus (Densus) Antikorupsi bukan untuk membubarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pembentukan Densus Antikorupsi juga tidak untuk mengikis kewenangan kejaksaan. "Densus Antikorupsi akan menjadi pendukung KPK dan kejaksaan dalam memberantas perkara rasuah. Paralel dan bermitra,” kata Kapolri seusai rapat kerja bersama Komisi Hukum, Kejaksaan Agung, KPK, serta Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di…
Read More
Keterkaitan Gula dengan Suburnya Sel Kanker Terkonfirmasi

Keterkaitan Gula dengan Suburnya Sel Kanker Terkonfirmasi

Kesehatan
RAB.com (JAKARTA): Projek penelitian gabungan sembilan tahun telah menghasilkan terobosan penting dalam penelitian kanker. Kini ilmuwan bisa menjelaskan bagaimana efek Warburg, satu fenomena dimana sel kanker dengan cepat mengurai gula, memicu pertumbuhan tumor. "Penemuan ini memberi bukti adanya hubungan positif antara gula dan kanker, yang mungkin berdampak jauh pada diet sesuai kebutuhan untuk pasien kanker," kata pimpinan projek penelitian Johan Thevelein. Dia menambahkan fokus utama penelitian yang dimulai pada tahun 2008 itu adalah efek Warburg. Projek ini dilakukan oleh VIB (lembaga penelitian sains biologi Belgia), KU (Universitas Katolik) Leuven, dan Vrije Universiteit Brussel (VUB). Selain Thevelein, riset ini juga dimotori Wim Verses (VIB-VUB) dan Veerle Janssens (KU Leuven).Hasilnya telah telah dipublikasikan di jurnal akademik terkemuka Nature Communications. Dasar riset ini dari pengamatan bahwa sel tumor mengubah gula dalam jumlah jauh lebih…
Read More
Gubernur Baru DKI Jakarta, Impossible is Nothing??

Gubernur Baru DKI Jakarta, Impossible is Nothing??

Uncategorized
RAB.com (JAKARTA): Gubernur baru, harapan baru warga DKI Jakarta. Tampaknya pernyataan itu akan terancam jadi sekadar slogan kosong. Hal ini terutama karena mengingat upaya mencapai kekuasaan penuh jalan berliku yang sayangnya diatasi dengan jalan pintas: menggunakan sentimen agama yang kemungkinan juga jadi penghambat utama. Terbukti memang lebih banyak pemeluk agama Islam yang tinggal di Jakarta mendukung saat pencoblosan. Tapi juga mesti diingat betapa saat ini sedikit banyak mulai tersingkap kebenaran terkait sejumlah hal yang "penuh rekayasa" dan para aktornya sudah ada yang diciduk polisi dan diadili. Meskipun pasti dibantah tentu saja makin banyak fakta akan terungkap. Seiring dengan itu, menarik untuk ditunggu apakah para muslim yang dulu termakan dengan permainan isu berbau SARA (suku, ras, agama, dan antar-golongan) yang didukung media penebar fitnah seperti Saracen, akan tetap memberikan dukungannya setelah…
Read More
Gula Berefek Adiktif, Setara Nikotin di Bawah Heroin

Gula Berefek Adiktif, Setara Nikotin di Bawah Heroin

Kesehatan
[caption id="attachment_2179" align="aligncenter" width="674"] Gula disebut berefek setara nikotin tapi di bawah heroin.[/caption] RAB.com (JAKARTA): Riset terbaru mengungkap bahwa gula bisa membuat kecanduan. Sekurangnya hal itu bisa diamati pada sekelompok tikus dalam penelitian tersebut: saat tak ada gula, dia pun sakaw. Tikus-tikus itu merindukan asupan gula untuk tubuhnya. Selain gejala tak biasa, sekelompok tikus perilaku seperti sakaw ini, bisa dilihat lebih jelas di otaknya. "Pada hewan, gula sebenarnya lebih adiktif daripada kokain. Jadi, gula mungkin merupakan zat adiktif yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Dan ini mendatangkan malapetaka bagi kesehatan kita," kata ilmuwan riset kardiovaskular di Saint Luke’s Mid America Heart Institute, Kansas, James J. DiNicolantonio. Para penulis, seperti diulas dalam British Journal of Sports Medicine akhir pekan lalu, mengatakan gula dapat bertindak sebagai awalan untuk menuju alkohol dan…
Read More
Jumlah Anak-Remaja Obesitas Naik 1.000%, Epidemi Mengancam Dunia

Jumlah Anak-Remaja Obesitas Naik 1.000%, Epidemi Mengancam Dunia

Kesehatan
[caption id="attachment_2175" align="aligncenter" width="692"] xxx[/caption] RAB.com (JAKARTA): Populasi anak-anak dan remaja yang kegemukan atau obesitas naik 10 kali lipat dalam empat dasawarsa terakhir. Kondisi tersebut telah menjadi krisis kesehatan global yang mengancam akan bertambah parah kecuali tindakan drastis dilakukan. Demikian laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu 11 Oktober 2017. Dalam kesempatan Hari Kegemukan Dunia, WHO dan Imperial College London merilis studi terkini mereka mengenai kegemukan pada anak-anak dan remaja di seluruh dunia, yang dipublikasikan di jurnal medis Lancet. Badan kesehatan dunia tersebut menganalisis ukuran berat dan tinggi dari hampir 130 juta orang yang berusia di atas lima tahun, termasuk 31,5 juta yang berusia lima sampai 19 tahun dan 97,4 juta yang berusia 20 tahun dan lebih, sehingga menjadikannya jumlah peserta paling banyak yang pernah terlibat dalam studi epidemiologi. WHO mencatat lebih…
Read More
Kuping Lebih Peka untuk Pahami Emosi Lawan Bicara

Kuping Lebih Peka untuk Pahami Emosi Lawan Bicara

Teknologi
[caption id="attachment_2168" align="aligncenter" width="693"] Ronnie Wood, gitaris Rolling Stones memegang telinganya untuk mendengarkan suara dari penonton saat beraksi di The Cutting Room (7/11). Wood melakukan pertunjukan langka untuk memainkan musik Jimmy Reed. (AP/Evan Agostini)[/caption] RAB.com (JAKARTA): Hasil satu penelitian dari American Psychological Association (APA) menunjukkan bahwa mengandalkan kombinasi isyarat vokal dan ekspresi wajah mungkin bukan metode yang paling efektif untuk memahami emosi atau niat orang lain. Cara yang lebih baik adalah hanya berfokus untuk mendengarkan suara orang lain. "Orang yang hanya berfokus pada mendengarkan suara orang lain - termasuk apa yang dikatakan orang tersebut dan isyarat vokal seperti nada, irama, kecepatan dan volume - dapat berempati dengan lebih baik," kata penulis studi Michael Kraus, asisten profesor perilaku organisasi di Universitas Yale sebagaimana dilaporkan Livescience, Rabu (11/10). Menurut Kraus, ilmu sosial dan…
Read More