RAB.com (JAKARTA): Selama ini video games selalu dijadikan penyebab berbagai masalah pada anak dan remaja dari malasnya anak-anak belajar hingga terjadinya obesitas. Tak hanya berhenti di situ, bahkan ada studi yang menyatakan bahwa bermain video game bisa mempengaruhi remaja menjadi pengangguran di masa selanjutnya.
“Banyak anak muda tanpa gelar sarjana yang menganggur karena suka bermain video game. Selain TV dan menonton film, bermain game dan komputer adalah hobi utama dari anak muda yang berpendidikan rendah dan juga tanpa pekerjaan,” tulis peneliti dari Princeton, University of Rochester dan University of Chicago dalam laporannya akhir tahun lalu.
Melemahnya perekonomian dianggap penyebab makin sulitnya pria yang pendidikan tidak terlalu tinggi di Amerika Serikat mendapat pekerjaan, khususnya pada industri manufaktur yang didominasi pekerja pria. Dalam penelitian para ekonom dari dua universitas tersebut disebutkan bahwa alasan tambahan mengapa banyak anak muda— yang tak punya gelar universitas — menolak bekerja karena mereka punya alternatif lebih baik: tinggal di rumah dan menikmati main video games.
“Keputusan itu bahkan tidak sepenuhnya disadari, tapi survei menegaskan bahwa anak muda lebih bahagia dengan kondisi itu. Kebahagiaan pada kelompok ini meningkat, meskipun tingkat pengangguran meningkat, dan makin banyak anak muda yang tinggal bersama orangtuanya. Dan perbedaan ini tampak nyata dibandingkan dengan kelompok lainnya,” kata ekonom Booth School of Business pada University of Chicago, Erik Hurst, yang ikut membantu penelitian seperti dikutip situs washingtonpost.com.
Saat anak muda menikmati waktu luang itu sementara waktu, dampaknya bisa menyulitkan mereka maupun pada perekonomian. Sebabnya golongan muda ini tidak mendapatkan pengalaman kerja yang membekali dan membuat mereka jadi lebih baik saat bekerja di usia 30-an dan 40-an tahun. Pada gilirannya hal ini bisa membuatnya digaji lebih rendah, terbatasnya kesempatan dan meningkatnya risiko kena depresi dan terlibat penyalahgunaan obat. Masalah tersebut sudah terlihat di bidang yang terpukul oleh tingkat pemecatan yang tinggi di AS.
Namun, studi tersebut masih kurang konklusif hasilnya dan masih membutuhkan banyak penelitian lanjutan di masa depan. Para peneliti itu tidak menemukan bahwa anak muda yang pengangguran dikarenakan suka main video games saja, tapi ada juga faktor lainnya. Akan tetapi hubungan dari keduanya memang cukup terkait karena video game bisa mempengaruhi anak muda hingga ketagihan saat memainkannya.
Makin dimanjakan
Hal itu pun sudah bermula sejak awal tahun 2000-an saat video games menjadi candu bagi banyak remaja. Dari hasil studi itu juga ditemukan bahwa anak muda itu rata-rata masih tinggal bersama keluarganya dan menghabiskan sebagian besar waktu mereka hanya untuk bermain video games saja. Jadi jangan sampai ketagihan main games hingga malas belajar dan bekerja. Anak muda harus bisa mengatur waktu, sehingga bermain video games tak akan berdampak buruk.
Saat ini penggila games sudah dimanjakan banyak kemudahan terkait dengan ketersediaan alat untuk bermain. Selain komputer berbasis Windows dan Mac, kini juga ada PlayStation, Nintendo, Wii, dan Xbox. Di luar itu, ada juga game khusus untuk ponsel Android dan iPhone.Bila ditelaah data game multiplatform—non-Android dan iOS—sejauh ini game Tetris, yang dikeluarkan pada 1984, masih menjadi game terpopuler sepanjang masa.
Menurut Wikipedia, games yang sudah tergolong “jadul” (jaman dulu) ini sudah diunduh atau dibeli sebanyak 495 juga kopi. Tetris mengungguli games yang lebih modern, seperti Minecraft (2009), yang hanya menempati posisi kedua dengan penjualan 107,86 juta kopi. Di urutan ketiga, ada Wii Sports (2006), yang terunduh atau terjual 82,78 juta kopi.
Games baru yang cukup sukses adalah Grand Theft Auto V. Diterbitkan pada 2013, game itu sudah terjual 75 juta kopi dan menempati posisi kelima. Di urutan berikutnya, dalam daftar terlaris sepanjang masa itu ada Super Mario Bros, Mario Kart Wii, The Elder Scrolls V: Skyrim. Video games semakin membuat kecanduan karena juga bisa dimainkan dengan TV layar lebar yang membuat pengalaman dirasakan lebih nyata.
Lalu, kenapa Tetris sangat diminati? Henk Rogers, pria Belanda yang memegang hak distribusi Tetris, menyebut games ini mampu memberi kepuasan dasar bagi pemainnnya. “Itu membuat keteraturan dari kekacauan. Game itu sangat random. Hal yang sama tak pernah terjadi dua kali. Orang suka memuat putusan ketimbang mengandalkan memori,” ucapnya dalam wawancara dengan Venturebeat pada 2014.
Angka download yang nyaris mencapai 500 juta tampaknya akan membuat game ini sulit disaingi oleh game multiplatform. Walaupun bila dibanding game yang khusus untuk platform Android dan iOS, jumlah unduhannya itu sudah terlewati oleh Pokemon Go, yang diterbitkan tahun lalu, dan kini sudah melewati 500 juta unduhan.